Untuk Info LM: (021) 4586-3943, (021) 4586-3945
Untuk Info Valas: (021) 4586-3788, (021) 4586-3789
Pekan kemarin, pasar emas mengalami volatilitas tinggi dengan harga bergerak dari rekor tertinggi baru hingga penurunan tajam. Spot emas memulai minggu lalu di level $2,411.65 dan berhasil mencapai puncak historis di atas $2,483 per ons, didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga Fed dan ketidakpastian geopolitik. Namun, momentum bullish ini tidak bertahan lama.
Komentar dari pejabat Fed, termasuk Ketua Jerome Powell dan Christopher Waller, sempat memberikan dorongan positif. Waller menyatakan bahwa "waktu untuk menurunkan suku bunga kebijakan semakin dekat", memicu optimisme pasar. Meski demikian, ketidakmampuan harga untuk bertahan di level tertinggi memicu aksi ambil untung yang signifikan.
Data ekonomi AS yang beragam, termasuk laporan penjualan ritel yang lebih baik dari perkiraan dan klaim pengangguran yang lebih tinggi, turut memengaruhi sentimen pasar. Menjelang akhir pekan, tekanan jual semakin intensif, mendorong emas ke level terendah mingguan di $2,393.88.
Para analis pasar terbagi dalam pandangan mereka tentang arah emas ke depan. Sebagian melihat potensi konsolidasi jangka pendek, sementara yang lain memperingatkan risiko penurunan lebih lanjut. Faktor-faktor seperti kebijakan moneter, situasi geopolitik, dan data ekonomi akan terus menjadi fokus utama pelaku pasar dalam menentukan arah pergerakan emas.
Minggu ini, investor akan mencermati rilis data inflasi PCE, yang merupakan indikator inflasi pilihan Fed, serta berbagai data ekonomi lainnya yang dapat mempengaruhi ekspektasi kebijakan moneter dan, harga emas.
Sumber : KitcoNews