Close Menu

Change Language

Close Language Selection
Berita Friday, 09 August 2024

Emas dan Industri Pertahanan: Korelasi Menguat di Tengah Eskalasi Pengeluaran Militer Dunia

Ketegangan geopolitik dan gejolak ekonomi global telah mengubah lanskap investasi, membawa konsep "Gold n Guns" ke garis depan strategi para investor. Nicky Shiels, Kepala Riset dan Strategi Logam di MKS PAMP, mengungkapkan bahwa tren ini bukan sekadar spekulasi, melainkan cerminan nyata dari perubahan fundamental dalam dinamika pasar global.

"Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, emas telah bertransformasi menjadi lindung nilai geopolitik yang lebih solid," ujar Shiels. Data menunjukkan korelasi tahunan yang kuat sebesar +0,81 antara penjualan senjata konsumen AS dan harga emas sejak 2002.

Shiels memaparkan bahwa korelasi antara emas dan sektor pertahanan semakin menguat pasca-invasi Rusia, mencapai +0,66, dan melonjak hingga +0,83 setelah serangan Hamas 7 Oktober. "Ini bukan kebetulan, melainkan tanda bahwa kita telah memasuki era perang baru," tegasnya.

Pengeluaran militer global mencapai $2,44 triliun pada 2023, naik sekitar 7% dari tahun sebelumnya. Amerika Serikat menyumbang $916 miliar, mewakili 68% dari total pengeluaran militer NATO. Sementara itu, negara-negara Eropa juga meningkatkan anggaran pertahanan mereka, meski beberapa masih belum mencapai target 2% dari PDB.

Di sisi lain, meningkatnya utang AS telah mengakibatkan pembayaran bunga melebihi pengeluaran pertahanan tahunan. Shiels memperingatkan, "Jika tidak ada solusi yang diterapkan, komponen lain dari pengeluaran fiskal, termasuk militer, mungkin akan segera dibatasi oleh meningkatnya biaya utang."

Terlepas dari fluktuasi jangka pendek, emas telah menunjukkan kinerja yang solid, naik 17% year-to-date dan mengungguli ekuitas AS (+10%) serta Big Tech (+7%). Shiels memproyeksikan emas akan mencapai level $2480 pada akhir tahun, menembus rekor tertinggi sebelumnya.

"Metrik terkait pertahanan dan militer menjadi salah satu proksi terbaik untuk mengukur premi geopolitik dalam harga emas," tutup Shiels, menyarankan para analis untuk mempertimbangkan faktor-faktor ini dalam model prediksi mereka.

Sumber : KitcoNews