Untuk Info LM: (021) 4586-3943, (021) 4586-3945
Untuk Info Valas: (021) 4586-3788, (021) 4586-3789
Para investor mengalami ketidakpastian dalam pemulihan ekonomi di tengah wabah virus Covid-19 yang terus merebak, dan emas di prediksi menjadi semakin menjadi pilihan para investor untuk mendiversifikasikan portfolio investasinya. Hal ini di ungkapkan dalam sebuah survey yang di adakan oleh Greenwich Associates dan bekerjasama dengan World Gold Council (WGC).
Hasil dari survey tersebut menunjukan bahwa dalam perjalanan menuju suku bunga obligasi yang rendah, para investor insitusi mengalami kesulitan dalam merangkai portfolio investasi mereka dimasa setelah Covid-19 ini. Hal yang utama dalam menyusun portfolio investasi mereka adalah untuk menjaga investasi mereka dari resiko inflasi. Dari masalah ini, terlihat bahwa para investor insitutsional mulai tertarik untuk memasukan emas ke dalam portfolio emas mereka. Dari survey yang di adakan ini, menunjukan bahwa 1 dari 5 investor telah sebelumnya berinvestasi di emas, dan mereka akan menaikan sekitar 38% posisi mereka di dalam 3 tahun kedepan.
Survey ini juga menunjukan sekitar 40% investor yang belum berinvestasi di emas mulai tertarik untuk menyimpan emas dan mengalokasikan sekitar 4% dari investasinya untuk emas.
Meskipun ancaman inflasi merupakan sentimen positif bagi emas, McCollum dari WGC mengatakan bahwa ini hanya salah satu faktor yang membuat para investor tertarik akan emas. Ia menyatakan bahwa para investor melihat emas sebagai alat untuk diversifikasi. Selain itu emas dianggap sebagai perlindungan terhadap inflasi, diversifikasi portfolio dan salah satu faktor penahan resiko disaat ekonomi tiba-tiba di berhentikan lagi seperti sebelumnya.
McCollum juga mengatakan akan banyak investor retail yang mulai memasuki investasi emas didalam beberapa tahun kedepan, selama kondisi ekonoi masih belum sepenuhnya stabil.
Sumber : KitcoNews