Analis ING: Harga Emas Diprediksi Capai Puncak di Kuartal Keempat 2024

Analis komoditas ING, Ewa Manthey, memprediksikan harga emas akan mencapai puncaknya pada kuartal keempat 2024. Proyeksi ini didasarkan pada beberapa faktor kunci yang terus mendukung nilai logam mulia tersebut.

"Kami yakin emas akan mempertahankan momentum kenaikannya setelah fase konsolidasi," ujar Manthey dalam laporan bulanan ING. Meskipun sempat mengalami penurunan tajam baru-baru ini, emas masih mencatatkan kinerja positif dengan kenaikan sekitar 15% sepanjang tahun ini.

Faktor utama yang mendorong optimisme terhadap harga emas adalah ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS. "Ekonom kami memperkirakan pemotongan 50 basis poin pada September, diikuti serangkaian penurunan 25 basis poin hingga mencapai sekitar 3,5% pada musim panas mendatang," jelas Manthey.

Selain itu, ketegangan geopolitik yang berkelanjutan, termasuk konflik di Ukraina dan Timur Tengah, serta hubungan AS-China yang memanas, diprediksi akan terus mendorong permintaan safe-haven terhadap emas.

Pembelian oleh bank sentral juga menjadi faktor pendukung penting. Meskipun terjadi perlambatan dari beberapa negara seperti China, data Dewan Emas Dunia menunjukkan pembelian bersih sebesar 12 ton pada Juni, dengan Uzbekistan dan India masing-masing menambah 9 ton ke cadangan mereka.

Manthey juga mencatat tren positif dalam arus masuk ETF emas global selama dua bulan berturut-turut, meskipun masih mengalami kerugian tahunan. "Kepemilikan ETF emas umumnya naik ketika harga emas naik, dan sebaliknya," tambahnya.

Berdasarkan analisis komprehensif ini, ING memproyeksikan harga emas akan mencapai rata-rata $2.380 per ons pada kuartal ketiga sebelum memuncak di $2.450 per ons pada kuartal keempat. Secara keseluruhan, mereka memperkirakan rata-rata tahunan sebesar $2.301 per ons.

Dengan pemilihan presiden AS pada November dan antisipasi penurunan suku bunga Fed, Manthey meyakini momentum kenaikan emas akan terus berlanjut hingga akhir tahun. Namun, investor disarankan untuk tetap waspada terhadap potensi volatilitas pasar dan faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pergerakan harga emas di masa mendatang.

Sumber : KitcoNews