Untuk Info LM: (021) 4586-3943, (021) 4586-3945
Untuk Info Valas: (021) 4586-3788, (021) 4586-3789
Pasar emas global mencatatkan pelemahan mingguan terdalam sejak Mei 2024, setelah mengalami koreksi tajam dari level tertinggi sepanjang masa. Kontrak berjangka emas terkoreksi $54,30 atau 1,98% dari rekor tertingginya di level $2.801,80.
Penurunan drastis ini terjadi di tengah tiga faktor utama: implementasi pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin, dinamika pasca pemilihan presiden, dan penguatan signifikan dolar AS. Kontrak Desember turun $22,50 atau 0,84%, menjelang peralihan ke kontrak Februari sebagai acuan utama akhir bulan ini.
Momentum penurunan paling tajam terjadi pada Rabu (6/11), sehari pasca pemilihan presiden, dengan emas anjlok sebesar $85,40. Meski sempat pulih kuat sebesar $46 pada Kamis (7/11), penguatan tersebut bersifat temporer karena kembali mencatatkan penurunan dua digit pada Jumat (8/11).
Penguatan dolar AS menjadi katalis utama pelemahan emas pekan ini. Indeks dolar menguat 0,64% ke level 104,833, melanjutkan tren penguatan yang sudah berlangsung sejak September 2024. Mata uang AS telah menguat 5,47% dalam lima pekan terakhir, naik dari level 99,883 pada akhir September.
Namun di tengah tekanan tersebut, emas menunjukkan fundamental yang masih kuat. Selama lima pekan terakhir, emas masih mampu membukukan kenaikan 5,65%, mengungguli penguatan dolar AS yang sebesar 4,49% dalam periode yang sama.
Dari sisi teknikal, muncul pola "Bearish Harami" yang mengindikasikan potensi pelemahan jangka pendek. Pola ini terbentuk setelah tren kenaikan yang signifikan, ditandai dengan lilin hijau besar yang diikuti lilin merah kecil di sekitar titik tengah, dan dikonfirmasi oleh lilin merah besar dengan titik terendah yang lebih rendah.
Meski indikator teknikal menunjukkan potensi pelemahan berlanjut dalam jangka pendek, prospek jangka panjang emas tetap bullish. Para analis menilai koreksi saat ini lebih mencerminkan penyesuaian temporer daripada perubahan fundamental dalam sentimen pasar.
Sumber : KitcoNews