Untuk Info LM: (021) 4586-3943, (021) 4586-3945
Untuk Info Valas: (021) 4586-3788, (021) 4586-3789
Harga Emas gagal menembus titik resistance di harga $1.850 per oz minggu lalu, sehingga bisa berpotensi untuk kembali terkoreksi ke harga $1.800 per oz. Emas telah dianggap tidak berperforma baik pada awal 2021 ini. Kinerja emas berada dibawah prediksi para analis, berbeda dengan trend bullish yang sedang terjadi pada pasar crypto.
Harga emas mengalami kesulitan menembus angka $1.850 - $ 1.860. Meningkatnya pendapatan dari surat utang negara Amerika dan menguatnya mata uang US Dollar menjadi sebuah hambatan besar bagi harga emas, dan bila terus terjadi, maka emas bisa terus kembali terkoreksi.
Obligasi 10 tahunan Amerika telah meningkat sebesar 1.2%, meningkatnya bunga obligasi ini berdampak pada menguatnya mata uang US Dollar, dan tentu hal ini menekan harga emas. Dalam jangka waktu dekat, dapat di prediksi para investor lebih memilih menyimpan cash dibandingkan dengan aset-aset aman seperti emas.
Emas juga menunggu kebijakan Biden untuk segera di sah kan. Apabila terjadi penundaan dari progam stimulus dari Biden, maka ini juga akan menjadi pemberat bagi harga emas.
Apabila emas tidak mampu bertahan di atas angka $1.800 minggu ini, maka ada resiko dari likuidasi para investor yang memasang posisi long pada emas, dan akan mendorong emas ke harga $ 1.705 - $ 1.710, sekitar 10% dibawah harga tahun lalu. Investor akan switching dari long position menjadi short position untuk mengejar harga support di. angka $1.700-an. Namun ini merupak sebuah spekulasi yang baik apabila kita bisa mendapatkah emas di bawah $1.800. Alasan utamanya adalah apabila Biden mendapatkan dukungan dan melancarkan stimulusnya, bagaimana inflasi dapat di hindari?
Sementara waktu, para investor dapat memantau berita mengenai pertemuan antara the Fed dan Eropean Central Bank pada Rabu dan Kamis ini.
Sumber : KitcoNews