Close Menu

Change Language

Close Language Selection
Berita Thursday, 15 October 2020

Emas Masih Undervalue?

Harga Emas terus mengalami kesulitan untuk menentukan arah setelah di perdagangkan di kisaran $1.900, namun menurut salah satu analis, emas masih dalam tahap undervalue dibandingkan dengan aset-aset lainnya.

Jesse Felder dari Felder Report Investment mengatakan, walaupun emas sekarang berada di harga hampir dua kali dari harga lima tahun terakhir, harga emas masih terbilang lebih murah dibandingkan dengan aset lainnya. Hal ini bisa di lihat dari grafik pada Dow Jones Industrial Average. Jika di lihat bedasarkan grafik tersebut, untuk menyesuaikan valuasi dari aset emas tersebut, maka di perlukan kenaikan harga 2 kali lipat dari harga sekarang. Sehingga dapat di simpulkan bahwa potensi kenaikan harga emas masih sangat besar meskipun sempat mengalami kenaikan yang dasyat pada tahun ini.

Walaupun harga emas telah turun dari rekor harga tertingginya di bulan Agustus, pasar masih melihat kenaikan sekitar 25% sejak awal tahun. Banyak analis yang berspekulasi bahwa harga emas akan kembali ke angak $2.000 per oz karena bank sentral sepertinya akan melonggarkan kebijakan moneter untuk membantu mendongkrak perekonomian.

The Fed akan menjaga suku bunga cukup rendah hingga tahun 2023. Di saat yang bersamaan, Kepala The Fed, Jerome Powell telah mendorong kebijakan fiskal. Seiringan dengan suku bunga yang rendah, akan menimbulkan inflasi yang akan meningkat, serta mendorong suku bunga ke sisi negatif, yang akan memberikan kondisi yang bagus untuk aset emas.

Sumber : KitcoNews