Untuk Info LM: (021) 4586-3943, (021) 4586-3945
Untuk Info Valas: (021) 4586-3788, (021) 4586-3789
Harga emas melonjak tajam menjelang akhir pekan, nyaris menyentuh level psikologis $2.400 per ons. Kenaikan signifikan ini didorong oleh data ekonomi AS yang kurang menggembirakan, terutama di sektor ketenagakerjaan.
Emas berjangka tercatat naik lebih dari 1% ke level $2.399,60 per ons, sementara perak berjangka September melonjak 2,7% ke $31.685 per ons. Kenaikan ini mencerminkan meningkatnya ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga pada September mendatang.
Laporan ketenagakerjaan Juni menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. Meski penciptaan lapangan kerja melebihi perkiraan, tingkat pengangguran justru naik ke 4,1%. Data bulan-bulan sebelumnya juga direvisi turun, menambah kekhawatiran akan perlambatan ekonomi.
Ricardo Evangelista, analis teknikal di ActivTrades, menyatakan, "Pasar tenaga kerja AS terus menunjukkan tanda-tanda pendinginan, mendukung argumen untuk pelonggaran kebijakan moneter."
Sementara itu, Ole Hansen dari Saxo Bank memperingatkan bahwa mungkin masih terlalu dini untuk menyimpulkan berakhirnya periode konsolidasi emas, namun tetap optimis akan prospek jangka panjangnya.
Inflasi tetap menjadi faktor kunci yang perlu diwaspadai. Namun, banyak analis berpendapat bahwa risikonya terbatas, mengingat pertumbuhan ekonomi yang melambat cenderung meredam tekanan harga.
Minggu depan, pelaku pasar akan mencermati data Indeks Harga Konsumen dan kesaksian Ketua Fed Jerome Powell di hadapan Kongres, mencari petunjuk lebih lanjut tentang arah kebijakan moneter AS.
Sumber : KitcoNews