Untuk Info LM: (021) 4586-3943, (021) 4586-3945
Untuk Info Valas: (021) 4586-3788, (021) 4586-3789
Meskipun performa emas terbilang stagnan di 2022, emas memiliki potensi di masa depan yang cukup baik. Hal ini di ungkapkan oleh Gerald Celente, Publisher dari The Trends Journal yang dimana sudah sempat berhasil memberi prediksi secara tepat mengenai kejatuhan pasar saham di tahun 1987, Dot Com Bubble dan juga tingginya tingkat inflasi pada 2022.
Gerald mengatakan bahwa harga $1.800 per oz merupakan angka yang cukup baik untuk di jadikan harga terendah bagi emas. $1.800-$1.750 merupakan angka yang cukup wajar dan ketika harga emas kembali menguat, emas bisa menyentih $2.000 per oz atau bahkan ke $2.500 per oz.
Emas sekarang ini sedang menguat sebesar 4.4% jika dibandingkan dengan harga tahun lalu dan sedang di perdagangkan di kisaran $1.910 per oz.
Gerald optimis akan penguatan emas karena ia memiliki prediksi yang tidak baik terhadap kondisi global, di antaranya ketidakstabilan finansial. Ia memprediksi bahwa 2023 akan menjadi momentum dimana pasar finansial mengalami penurunan yang signifikan, dan pemerintah Amerika akan menggunakan issue perang untuk membuat masyarakat terdistraksi akan buruknya kondisi ekonomi.
Menurut Gerald, hal yang akan membuat harga terus meningkat adalah kenaikan suku bunga. Suku bunga akan terus naik dan seluruh pasar finansial lain seperti saham akan terus menurun.
Selain Perang, Gerald juga memprediksi kenaikan emas akan di dukung oleh belum pulihnya kondisi ekonomi global yang terus akan mendorong berbagai bank sentral untuk menggencarkan kebijakan ekonominya demi bertahan di kondisi yang penuh ketidapastian.
Sumber : KitcoNews