Close Menu

Change Language

Close Language Selection
Berita Monday, 24 August 2020

Harga Emas di Mulai Melemah Minggu ini.

Harga Emas dunia kembali mengalami penekanan harga, dikarenakan harga nilai US Dollar terus mengalami kenaikan.

Harga Emas dunia terus mengalami penekanan setelah tidak bisa mempertahankan posisi harga 2,000 USD/oz minggu lalu.

Menurut beberapa analis, setelah pergerakan harga yang berhasil menembus harga tertinggi sepanjang sejarah, masa-masa konsolidasi sekarang adalah di perlukan. Para analis menganggap hal ini merupakan koreksi harga yang sehat untuk melanjutkan uptrend harga emas di masa depannya.

Dalam wawancaranya dengan Kitco News, Ole Hansen, Kepala Bagian Strategi Komoditas di Saxo Bank mengatakan bahwa momentum baru dari US Dollar bisa menjadi hambatan terbesar dalam pergerakan harga emas dalam jangka waktu pendek.

Trend suku bunga US Dollar menurun setelah menyentuh harga tertingginya dalam sembilan tahun.

“Kita dapat melihat penjualan di harga-harga ekstrim untuk mata uang US Dollar di pasar, dan harga-harga ini masih dapat di tekan. Ini membuat harga emas masih tertekan untuk jangka waktu pendek.” ujar nya.

Walaupun emas terlihat cenderung akan mengalami penurunan harga dalam jangka waktu pendek, banyak investor ingin mengetahui berapa harga terendah yang bisa di capai, karena untuk sekarang ini, harga yang beredar mendekati titik support yang krusial.

Pada wawancara pada hari minggu, Christopher Vecchio, Senior currency strategist di DailyFX.com mengatakan, kita harus memperhatikan harga emas, apakah ia mampu mempertahankan harga di titik support &1,921 per troy ounce. Harga ini merupakan harga tertinggi yang di capai pada tahun 2011

“Harga emas yang tidak mampu bertahan pada harga tertinggi tahunan di angka 1921.07, bisa menjadi indikator waspada untuk trend naik harga."

Selain itu, Vecchio juga menyarankan para investor untuk memperhatikan harga terendah di bulan Agustus ini.

Sumber : Neils Christensen / Kitconews.com