Untuk Info LM: (021) 4586-3943, (021) 4586-3945
Untuk Info Valas: (021) 4586-3788, (021) 4586-3789
Harga emas bertahan di atas angka $1.800 per oz, namun para analis mengatakan bahwa salah satu kunci untuk membantu harga emas kembali naik ke harga $1.920 adalah dengan adanya koreksi harga yang dalam menuju angka $1.600 per oz.
Menurut Daniel Pavilonis, RJO Senior Commodities Broker, Kunci dari pergerakan harga emas adalah US Dollar.
Harga emas cukup positif pada minggu kemarin, menanjak hampir mendekati $1.830 per oz meskipun penguatan yang terjadi pada US Dollar, namun penguatan / pelemahan US Dollar minggu ini akan menjadi faktor kritis bagi harga emas. Apabila Dollar melemah, maka emas akan bisa dengan mudah naik ke angka $1.920, namun sebaliknya apabila US Dollar menguat maka harga emas bisa terkoreksi hingga $1.600 per oz.
Harga emas sekarang sedang terperangkap di bawah trendline Index US Dollar. Untuk kekuatan mata uang US Dollar sendiri, bisa memiiki 2 kemungkinan. Antara pelemahan mata uang US Dollar yang tentu bisa menjadi sentimen positif bagi harga emas, atau emas terkoreksi hingga $1.600. Selain itu, harga emas juga sangat sensitif dengan pergerakan tingkat suku bunga obligasi. dan hal ini ditambah dengan laporan tingkat inflasi bisa membuat harga emas bergerak.
Untuk saat ini, emas harus menutup perdagangan diatas $1.840 untuk bisa mendapatkan bias bahwa harga emas dapat terus naik. Jika data makro dari US terus menguat, maka suku bunga akan mulai bergerak dan akan menjadi dampak terbalik bagi pasar emas. Jika ini terjadi, maka harga emas akan mengalami sentimen yang negatif dan bisa membuat harga emas terkoreksi.
Pavilonis sendiri memiliki bias bahwa harga emas dapat menguat hingga akhir bulan Juli, dan apabila berhasil menutup perdagangan diatas $1.840, maka kita memiliki kesempatan untuk dapat kembali ke harga $1.920 per oz.
Sumber : KitcoNews