Untuk Info LM: (021) 4586-3943, (021) 4586-3945
Untuk Info Valas: (021) 4586-3788, (021) 4586-3789
Harga emas kembali memasuki trend bearishnya. Morgan Stanley mengeluarkan analisanya mengenai penurunan harga emas yang di prediksi bisa menyentuh dibawah angka $ 1.800 pada akhir tahun ini. Hal yang mendasari analisa ini adalah pergerakan harga emas yang terus berkutat di antara harga $ 1.850 dan $ 1.800 sebagai support dan resistance jangka pendek.
Menurut Andrew Sheets, Chief Cross-Asset Strategist di Morgan Stanley, laporan inflasi yang akan di prediksi meningkat pada 2021 ini, tidak akan cukup kuat untuk mendorong harga emas untuk naik. Para ekonom di Morgan Stanley memprediksi bahwa inflasi di Amerika akan meningkat diatas 2% dalam 2 tahun kedepan. Sehingga inflasi tidak dapat dijadikan katalis bagi harga emas dalam jangka pendek.
Inflasi yang rendah, di iringi dengan perbaikan ekonomi akan terus menjadi beban bagi harga emas. Valuasi emas pun untuk saat ini di nilai kurang menarik. Meningkatnya imbal balik oblogasi juga tidak menjadi nilai positif yang kuat bagi emas.
Morgan Stanley melihat bahwa Amerika akan mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 6.5% pada 2021, dan 5% pada 2022. Hal ini berarti bahwa ekonomi akan kembali seperti masa sebelum covid, dan akan terus meningkat seiring dengan geliat ekonomi yang kembali aktif.
Sumber : KitcoNews