Untuk Info LM: (021) 4586-3943, (021) 4586-3945
Untuk Info Valas: (021) 4586-3788, (021) 4586-3789
Kami membagikan berita-berita terkait logam mulia dan valas secara berkala. Informasi yang kami berikan berasal dari sumber terpercaya sesuai dengan keadaan dan perkembangan tentang logam mulia dan valas terkini.
Menjelang pemilihan presiden AS, World Gold Council memproyeksikan peningkatan permintaan emas akibat meningkatnya ketidakpastian geopolitik. Terlepas dari hasil pemilu, emas diperkirakan akan tetap menjadi aset lindung nilai yang menarik di tengah gejolak politik dan ekonomi global.
Pasar emas mengalami pekan yang bergejolak, mencatat rekor tertinggi baru sebelum mengalami koreksi tajam. Sentimen pasar yang berubah-ubah, ekspektasi kebijakan Fed, dan faktor geopolitik menjadi penentu utama pergerakan harga logam mulia ini.
Harga emas global mencapai rekor tertinggi baru, didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve dan dukungan kebijakan ekonomi dari mantan Presiden Donald Trump. Meski demikian, kekuatan dolar AS masih menjadi faktor penahan laju kenaikan harga logam mulia tersebut.
Pasar emas menunjukkan ketangguhan luar biasa minggu ini, mempertahankan posisinya di atas $2.400 per ons meski menghadapi tekanan inflasi. Dengan ekspektasi penurunan suku bunga yang meningkat dan sinyal dovish dari Federal Reserve, para analis optimis emas akan mencapai rekor tertinggi baru. Simak analisis mendalam tentang faktor-faktor yang mendorong kekuatan pasar emas dan proyeksi para ahli untuk pergerakan harga di masa depan.
Dalam dunia investasi yang terus berubah, emas tetap menjadi aset yang menarik perhatian. Tahun 2024 mungkin menjadi waktu yang tepat untuk mempertimbangkan logam mulia ini dalam portofolio Anda. Berikut lima alasan mengapa emas layak menjadi bagian dari strategi investasi Anda:
Powell menyatakan bahwa ekonomi AS terus berkembang dengan kuat, namun inflasi mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Analis terkemuka Alex Kuptsikevich dari FxPro memperingatkan bahwa harga emas berisiko turun di bawah $2.300, meski sempat menguat pasca rilis data ketenagakerjaan AS yang lemah. Ia menilai kenaikan terakhir hanya reaksi sementara, dengan ekonomi AS yang memburuk lebih cepat dari penurunan inflasi bisa memicu pemotongan suku bunga Fed untuk alasan "buruk". Dengan resistensi kuat di $2.390 dan titik kritis di $2.340, pasar emas kini berada di persimpangan, menantang keberlanjutan tren bullish yang telah berlangsung sejak Oktober lalu.
Harga emas melonjak tajam, hampir menyentuh $2.400 per ons, didorong oleh data ekonomi AS yang lemah dan ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve. Laporan ketenagakerjaan Juni menunjukkan kenaikan pengangguran, memperkuat dugaan perlambatan ekonomi. Analis tetap optimis terhadap prospek emas, meski memperingatkan kemungkinan fluktuasi jangka pendek. Pasar kini menantikan data inflasi dan pernyataan Ketua Fed Jerome Powell minggu depan untuk petunjuk lebih lanjut tentang arah kebijakan moneter AS.
Minggu ini, harga emas tetap stabil dalam rentang sempit $2.300-$2.340 per ons. Meski sempat mengalami fluktuasi, harga emas spot akhirnya ditutup di level $2.326,72, sedikit turun 0,05% dalam sehari namun masih mencatat kenaikan 0,21% selama seminggu.