Untuk Info LM: (021) 4586-3943, (021) 4586-3945
Untuk Info Valas: (021) 4586-3788, (021) 4586-3789
Kami membagikan berita-berita terkait logam mulia dan valas secara berkala. Informasi yang kami berikan berasal dari sumber terpercaya sesuai dengan keadaan dan perkembangan tentang logam mulia dan valas terkini.
Investor kembali menjual aset-aset berimbal balik rendah seperti emas, dan mengalihkan investasi mereka ke aset-aset yang lebih beresiko tinggi seperti saham Tesla dan Bitcoin.
Harga Emas mengalami penurunan terbesar sejak 2 bulan terakhir, seiring dengan kenaikan mata uang dolar Amerika Serikat.
Pada perdagangan minggu pertama di 2021, Emas dan Perak telah mengalami kenaikan harga sekitar 1-3%. Sentimen ini di dorong oleh adanya penurunan index Nikkei sebesar 0.68% setelah laporan bahwa Jepang berpotensi memasuki status darurat negara yang disebabkan oleh kenaikan jumlah positif Covid-19 ini.
Setelah perjalanan yang panjang, akhirnya kongres di Amerika menyetujui penyaluran stimulus ekonomi yang akan membantu perekonomian negara dan masyarakat yang terdampak akibat pandemi covid-19.
Setelah perjalanan yang panjang, akhirnya kongres di Amerika menyetujui penyaluran stimulus ekonomi yang akan membantu perekonomian negara dan masyarakat yang terdampak akibat pandemi covid-19.
Kenaikan harga emas telah di mulai sejak pertengahan tahun 2019, namun menurut analis komoditi di Commerzbank. Setelah sempat terkoreksi tajam beberapa bulan ini, harga emas masih lebih tinggi 21% dari sejak awal tahun, dan 23% lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga terendahnya pada maret 2020 ini
Capital Economics telah merilis laporan proyeksi ekonominya untuk tahun 2021. Untuk harga emas sendiri di proyeksikan akan di jual belikan di angka $1.900 dengan potensi penjualan yang akan lebih banyak dibanding sebelumnya.
Apakah pergerakan harga emas yang sempat menguat belakangan ini merupakan sebuah trend bullish baru atau hanya merupakan reaksi wajar setelah koreksi harga yang terjadi pada November ini?
Pasar keuangan sedang mengalami peningkatan likuiditas yang tinggi dan para investor sepertinya akan tetap memilih investasi yang lebih berresiko pada tahun 2021